Organisasi Garis/staff Dan Fungsional

Organisasi garis dan staf (line and staff organization)

Suatu bentuk organisasi dimana pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis/petunjuk, baik berupa pemikiran, tenaga kerja, keuangan, material maupun fasilitas-fasilitas, sarana dan prasarana yang sanggup serta mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi (kepala/pimpinan mempunyai wewenang komando).

Organisasi fungsional (fuctional organization)

Suatu bentuk organisasi dimana bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya.
Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing.

Sifat/ciri-ciri

Tidak terlalu menekankan pada hirarki structural,Lebih banyak didasarkan kepada sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.

Kebaikan/kelebihan

1. Spesialisasi dipergunakan maksimal,
2. Solidaritas orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi,
3. Moral serta disiplin orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi(tanggung jawab atas fungsinya terjamin),
4. Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan,
5. Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan kecintaan akan tugasnya.

Keburukan/kelemahan

Orang terlalu menspesialisasikan diri, sukar mengadakan tour of duty dan tour of area (dapat menimbulkan dispersonalisasi),
Orang yang bergerak dalam satu fungsi tertentu terlalu mementingkan fungsinya, koordinasi menyeluruh sulit dijalankan (koordinasi sulit dilaksanakan),
Keahlian memimpin kurang dapat dijamin,Asas kesatuan komando (unity of command) sulit dilaksanakan,

keburukan Organisasi Garis/Staff Dan Fungsional pada Institusi Pendidikan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :

1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi

Adapun bentuk – bentuk organisasi:

A. Organisasi Garis

Organisasi Garis atau lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja. Oleh karena itu pada jenis organisasi ini, atasan dituntut mempunyai pengetahuan yang luas. Adapun kebaikan organisasi garis adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan dalam pimpinan dalam perintah
2. Pengembilan keputusan lebih cepat
3. Solidaritas karyawan tinggi
4. Biayanya rendah

Adapun keburukan organisasi garis adalah sebagai berikut:

1. Tidak bergantung pada satu pimpinan, sehingga tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan organisasi
2. Adanya kecenderungan pimpinan untuk bertindak oktoritas
3. Perkembangan karyawan terbatas

B. Organisasi Garis Dan Staff

Perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya. Adapun kebaikan dalam organisasi garis dan staff:

1. Relevan untuk perusahaan besar
2. Keputusan lebih rasional karena ada staffnya yang ahli
3. Dapat mewujudkan ” The right man, in the right pleace “

Adapun keburukan dalam organisasi garis dan staff:

1. Organisasinya lebih rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya yang tinggi
2. Koordinasi kadang – kadang sukar diterapkan
3. Solidaritas antar karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkab mereka untuk tidak saling mengenal

C. Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga kerja/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya. Adapun kebaikan dalam organisasi fungsional adalah sebagai berikut:

1. Pembagian tugas yang jelas
2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin
3. Masing – masing fungsi di pegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya

Adapun keburukan dalam organisasi fungsional adalah sebagai berikut:

1. Tidak adanya kesatuan perintah karena karyawan dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama – sama mempunyai kekuasaan
2. Karyawan yang merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerja sama, karena masing – masing bidang spealisasi yang penting

Prinsip – prinsip Organisasi

Agar berjalan dengan baik, diperlukan pedoman atau prinsip dalam melaksanakan kegiatannya. Prinsip – prinsip organisasi:

1. Perumusan tujuan dengan jelas
2. Pembagian tugas
3. Delegasi kekuasaan
4. Rentangan kekuasaan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
7. Koordinasi

Konflik,Keputusan dan Solusi

Mungkin kata-kata konflik,keputusan dan solusi sudah tidak asing lagi bagi kita,karena sekarang begitu banyak konflik yang terjadi baik itu dari dalam negri maupun luar negri.Setiap chanel TV memberitakan konflik yang tiada henti nya.disini saya mencoba menjelaskan kembali tingkatan konflik dari artikel yang pernah saya baca,berikut tingkatan nya :

Penyelesaian konflik yang paling rendah adalah dengan kekerasan. Siapa yang memiliki kekuatan akan memenangkan konflik. Ini terjadi di semua strata sosial masyarakat. Pihak yang kalah akan mundur dari gelanggang pusat konflik.Hal ini tidak akan mencapai apa-apa hanya pamer kekuatan,dan yang kalah akan membalasnya lain waktu dan begitu seterusnya,jadi ini bukan merupakan keputusan dan solusi.

Penyelesaian konflik yang sedikit lebih tinggi, sudah memperhatikan hukum, peraturan, atau regulasi.Tetapi penyelesaian konflik dilakukan dengan “memperdebatkan” aturan main yang ada dalam hukum, peraturan, atau regulasi tersebut. Ini biasanya dilakukan dengan melibatkan institusi formal, misalnya pengadilan dan sejenisnya.disini hukum,peraturan dan regulasi sangat diperhatikan,tetap terjadi perdebatan dan mungkin disiasati.Nah,mereka yang pintar pasti akan memanangkan konflik tersebut,entah mereka salah atau benar.

Penyelesaian konflik yang lebih tinggi adalah dengan musyawarah, negosiasi, atau apapun namanya, yang menghasilkan kesepakatan-kesepakatan diantara semua pihak.Menurut saya ini Solusi dan keputusan yang cukup adil karna yang mengalami konflik mencapai kesepakatan bersama,tidak ada pintar atau bodoh,kuat atau lemah,semua diputuskan bersama.

Konflik,Keputusan dan Solusi dalam Organisasi

Untuk membahas tentang konflik,keputusan dan solusi dalam organisasi kita harus mendeffenisikannya terlebih dahulu.
Konflik adalah interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan dimana setidaknya salah satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut.
Keputusan adalah kesimpulan yang dicapai melalui berbagai macam pertimbangan, dimana akan dipilih satu kemungkin alternatif dari berbagai macam alternatif Keputusan didasarkan pada fakta dan nilai.
Solusi adalah cara dimana kita bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang terbaik atau malah sebaliknya.
Di dalam sebuah organisasi wajar bila terdapat konflik di antara anggotanya. Terutama dalam mengambil sebuah keputusan. Ketika hal ini terjadi kita harus menemukan solusi yang tepat. Memang terkadang dalam mengambil sebuah keputusan akan memberatkan salah satu pihak atau beberapa pihak. Tetapi hal itu bisa dihindari dengan melakukan voting suara dan jika telah menemukan keputusan yang akan diambil maka semua anggota harus menerima keputusan itu dan bertanggungjawab kepada keputusan tersebut.
Ketika terlibat dalam situasi konflik, penting bagi anda untuk menyadari apakah anda dan pihak lain terlibat konflik pribadi atau bukan. Bukan hal yang mudah untuk membedakannya, dan sulit untuk secara jujur mengakuinya. Tanyakan pada diri anda pertanyaan berikut :

Apakah saya tidak menyukai orang lain atau kesal dengannya?

Apakah saya melihat orang lain tidak layak dipercaya dan dihargai?

Apakah saya ingin "menang"?

Jika kebanyakan jawaban pertanyaan tersebut adalah “YA”, maka anda menempatkan diri anda pada konflik pribadi sehingga tidak seorangpun yang menang.Dalam situasi dimana anda dan pihak lain memiliki konflik pribadi, anda bisa fokus pada isu tertentu. Anda tidak secara langsung memiki kendali atas orang lain, tapi anda dapat mengendalikan diri anda sendiri. Dengan memindahkan isu, dan mempertahankannya, anda mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.Dengan anda bersikap demikian mungkin solusi dan keputusan akan bisa dicapai.

Hubungan Konflik,Keputusan dan Solusi

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti pernah menemukan konflik kemudian memutuskan sesuatu sebagai solusi dari apa yang kita alami,begitu juga dengan Organisasi didalam terdapat konflik intern atau ekstern.Disini saya mencoba menuliskan apa itu konflik,Keputusan dan Solusi.

Seperti harfiah konflik itu adalah sebuah masalah atau permasalahan,anda,saya dan orang lain pasti pernah mengalami konflik,tidak seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami konflik.Baik itu konflik keluarga,diri sendiri dan lingkungan.dimana pun kapanpun,sadar atau tidak konflik itu selalu ada,mungkin hanya tingkat emosional dan permasalahan nya yang berbeda.Disanalah kita di tuntut bagaimana menyikapi sebuah konflik.

Pada masa sekarang efek yang ditimbulkan oleh konflik sangat berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain karena masyarakat sudah bersifat hedonis,semata-mata hanya memburu materi tanpa memperdulikan nilai-nilai spiritual.Seperti Konflik emosi,hal ini bisa sangat berdampak negatif timbul nya : benci,iri,dendam,frustasi,tekanan batin semua nya bercampur aduk dalam kehidupan.Beberapa anak-anak dan remaja sekarang lebih banyak mengalami masalah dari pada masa lalu,misalnya : tuntutan orang tua terlalu tinggi,persaingan sekolah/kuliah,masalah hubungan dengan teman sebaya,sehingga mereka depresi,stres dan kadang berujung pada hal-hal negatif.Dalam sebuah organisasi Konflik tersebut tidak jauh berbeda,seperti : persaingan,iri,frustasi atas kinerjanya sendiri,memdapat tekanan dari atasannya.

Dari sebuah konflik kita harus bisa mengambil keputusan dan solusi dari permasalahan.Keputusan itu sendiri adalah kemungkinan yang merupakan konsekuensi dari beberapa alternatif yang telah dievaluasi.Ada beberapa langkah dalam pengambilan keputusan yang baik.Sedangkan Solusi adalah ide-ide yang muncul dalam menyelesaikan permasalahan untuk mendapat keputusan.

1.Tahap Identifikasi
Tahap ini adalah tahap pengenalan masalah dan diagnosis dibuat.Tingkat diagnosis berdasarkan pada kompleksitas permasalahan.

2.Tahap pengembangan
Tahap ini merupakan aktivitas pencarian prosedure atau solusi standart yang atau mendesain solusi baru.Tahap ini merupakan proses pencarian dan percobaan dimana pembuat keputusan hanya mempunyai ide.

3.Tahap seleksi
Tahap ini pilihan ide dibuat berdasarkan analisis dari permasalahan tersebut.

4.Tahap pengambilan keputusan
Ini merupakan tahap akhir dari sebuah pengambilan keputusan,yang berdasarkan pada Pengalaman,Fakta dan Logika.

Organisasi Berorientasi Hasil

Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas,terikat pada lingkungan tertentu,menggunaan alat teknologi dan patuh pada peraturan(Malinowski).

Dari kalimat diatas anda sudah dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah wadah kerja sama sekelonpo orang untuk mencapai tujuan dan hasil yang maksimal.dalam sebuah organisasi terdapat elemen-elemen penting yang membentuknya,jika salah satu elemen tesebut tidak ada maka sebuah organisasi tidak akan berjalan sebagaimana mesti nya.

Berikut saya cantumkan orientasi-orientasi yang terdapat dalam sebuah organisasi untuk memajukan sebuah organisasi :

1. Nilai & visi
2. Misi
3. Aturan
4. Profesional
5. Insentif
6. Sumber daya
7. Rencana kerja

Penjelasan dari Orientasi :

1. Nilai & visi.
Nilai merupakan sebuah perilaku khusus yang terdapat pada diri sendiri,dalam artian perilaku dalam menjalankan organisasi dan berkerja sama secara berelonpok.
Visi adalah sebuah tujuan dari organisasi itu sendiri.

Jika NILAI & VISI tidak terdapat dalam sebuah organisasi maka organisasi tersebut akan RUSAK.

2. Misi.
Misi adalah apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi.
contohnya : melakukan kerjasama dengan organisasi lain.

Jika dalam organisasi tida terdapat Misi maka organisasi tersebut akan menjadi BINGUNG.

3. Aturan.
Aturan adalah norma atau tata tertib dalam menjalankan organisasi.Biasanya setiap organisasi mempunyai Aturannya sendiri.
Jika dalam organisasi tidak terdapat Aturan maka akan terjadi KONFLK KEPENTINGAN.

4. Profesionalisme.
Profesionalisme merupakan sifat profesional seseorang dalam menjalankan organisasi,dan mempunyai kemampuan di bbidang nya.
Jika yang menjalankan organisasi tersebut tidak ada profesionalisme nya maka organisasi tersebut akan menjadi RESAH.

5. Insentif.
Insentif merupakan saran motivasi.seperti : Jenjang karir,dengan adanya jenjang karir setiap elemen yang ada dalam organisasi tersebut akan terpacu untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi itu,dengan harapan jabtan nya akan naik.
Jika tidak terdapat Insentf dalam sebuah organisasi maka akan menjadi LAMBAN dalam mencapai visi organisasi itu.

6. Sumber daya.
Sumber daya merupakan factor penting dalam menjalankan organisasi,jika dalam sebuah organisasi tidak terdapat Sumber daya yang baik maka akan terjasdi FRUSTASI,hal ini disebabkan tidak ada yang menuntun(Leader) atau mengarahkan kemana organisasi itu akan dibawa.

7. Rencana kerja.
Rencana kerja adalah apa yang harus dilakukan untuk mencapai misi dari organisasi itu,jika misi telah tercapai maka secara otomatis visi perusahaan akan ikut tercapai walaupun mungkin hanya sebagian dari visi yang tercapai.
Jika Rencana kerja tidak ada dalam sebuah organisasi sering terjadi SALAH LANGKAH dalam mencapai misi dari organisasi tersebut.

Organisasi Berorientasi Hasil

A.Pengertian Organisasi.


1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.


B. Penertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal.


1.OrganisasiFormal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2.OrganisasiInformal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.



B.Organisasi dalam Perusahaan.

Setiap perusahaan atau organisasi memiliki struktur kepengurusan sendiri. Tentunya struktur ini akan berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Struktur kepengurusan ini akan menentukan proses kerja di dalam perusahaan. Struktur yang kompleks bisa jadi akan membuat proses untuk menghadap kepengurusan atas menjadi semakin sulit. Namun tidak berarti struktur yang kompleks tersebut selalu dihindarkan. Semua akan tergantung dari prosedur yang harus dijalani oleh lapisan bawah ke lapisan atas bila terdapat suatu masalah yang perlu ditangani lapisan atas. Misalnya:

  1. Menjamurnya sejumlah pesaing baru.

    Dengan globalisasi yang melanda semua negara di dunia, perusahaan-perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pesaing bisnis datang tidak hanya dari lingkungan domestik, tetapi juga dari mancanegara yang membawa teknologi kerja dan proses kerja mutakhir.

  2. Tekanan-tekanan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.

    Pesaing tidak hanya bertambah jumlahnya, melainkan juga mutunya. Perusahaan yang baru muncul, tidak sekedar muncul melainkan muncul dengan produk yang bermutu lebih baik dan harga yang lebih bersaing.

  3. Kesempatan-kesempatan baru.

    Adanya pasar bebas dan mobilitas modal, informasi, maka dimungkinkan munculnya gagasan-gagasan baru yang dapat terealisasikan.Kalaupun gagasan tersebut sulit direalisasikan sendiri, maka kesempatan beraliansi dengan pihak lain terbuka.

  4. Deregulasi

    Menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih kompetitif, merupakan hal yang semakin penting. Hal ini dimungkinkan karena regulasi-regulasi yang sebelumnya ada, dikurangi atau bahkan dihapuskan. Deregulasi dalam bidang perbankan, telekomunikasi, penerbangan, dan lain sebagainya.

  5. Keragaman Tenaga Kerja

    Komposisi tenaga kerja bisa sangat beragam. Etnik, kebangsaan, kelamin, keakhlian, pendidikan, nilai kerja, agama, dan lain sebagainya.

Bentuk organisasi tradisional yang piramid tampaknya sudah bukan zamannya lagi. Dalam perusahaan AT&T, cara baru pengorganisasian ditekankan pada team yang bekerja antar fungsi melalui komunikasi antar departemen. Mereka mulai tidak menekankan pada rantai komando yang terlampau ketat dalam mengambil keputusan. Di GE, Jack Welch menerapkan “boundaryless organization”, di mana pegawai tidak mengidentifikasi dirinya dengan satu departemen yang terpisah, melainkan harus berinteraksi dengan siapa saja dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :

1. Departementalisasi Menurut Fungsi

Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar

Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks

Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

C.Metode



Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia,supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang maka dapat dipastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnyaberada.
Begitupun dalam dunia kerja, motivasi memegang peranan penting dalam usaha pencapaian tujuan suatu organisasi,sehebat apapun recana yang telah dibuat oleh manajemen apabila dalam proses aplikasinya dilakukan oleh orang orang (karyawan) yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat maka akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana tersebut.


A.Teori-Teori motivasi

Teori-teori Tentang Motivasi Kekuatan terbesar sebuah teori terletak pada manfaatnya sebagi sebuah model umum nutuk menghadapi aneka macam persoalan dan problem. Walaupun teori-teori tentang motivasi, tidak dapat memberikan petunjuk bagaimana seorang manajer harus berprilaku dalam situasi tertetu, mereka merupakan petunjuk-petunjuk tentang persoalan-persoalan yang perlu dipertimbangkan dalam hal penganbilan keputusan, dan mereka menunjukan proses mana kiranya paling mungkin menghasilkan hasil-hasil yang diinginkan,yaitu :

A.Teori ERG ALDERFER

Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG”. Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu:

  • E = Existence (kebutuhan akan eksistensi),

  • R = Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain)

  • G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)

Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting yaitu:

  1. Secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer, karena dapat dikatakan: “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow, “Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow, dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow.

  2. Teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa: (a) makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya, (b) kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan, (c) sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar. (d) tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.


Dalam sebuah organisasi yang baik harus ada :
  1. Nilai & visi
  2. Misi
  3. Aturan
  4. Profesionalisme
  5. Insentif
  6. Sumber daya
  7. Rencana kerja
Jika salah satu diantaranya tidak ada maka organisasi tersebut tida akan berjalan sebagaimana mestinya,misalnya :
  1. Nilai & visi tidak ada,maka organisasi tersebut akan rusak karena tidak ada tujuan dalam organisasi tersebut.
  2. Misi tida ada,maka organisasi tersebut akan bingung karena apa yang akan dilakukan organisasi tersebut tidak terkoordinir dengan baik.
  3. Aturan tidak ada,maka dalam organisasi tersebut akan timbu konflik kepentingan dikarenakan ingin menonjolkan diri sendiri(egois) sehingga saling menjatuhkan tanpa ada musyawarah untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
  4. Profesional tida ada,maka di dalam organisasi akan timbul keresahan,dikarenakan urusan pribadi di campur adukkan dengan urusan pribadi.
  5. Insentif tidak ada,maka organisasi tersebut akan menjadi lamban,tidak ada inisiatif untuk menjalankan organisasi sebelum di perintah.
  6. Sumber daya tidak ada,maka dalam organisasi tersebut akan terjadi frustasi dikarenakan tida ada yang menjadi leader(pemimpin)yang mengatur jalannya organisasi tersebut.
  7. Rencana kerja tidak ada,maka organisasi tersebut akan menjadi salah langkah,sebab tidak tahu apa yang harus dilakukan oleh organisasi itu.

Tips Berfikiran Positif

Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di masa sekarang dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya.

Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif.

Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita berpikir.

Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut.

Dari beberapa buku yang saya baca beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus :

1. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada selembar kartu berukuran 3 x 5. bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja Anda, di dashboard mobil, atau di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.

2. Pilihlah seseorang yang dalam hidup Anda yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.

3. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″. Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “10″, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.

4. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.

5. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.

Siapa yang ingin sukses ?

Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !
Buang jauh-jauh hal-hal negatif; juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !

Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :

“Pasti gagal;
Kami belum pernah melakukannya;
Kami tak sanggup melakukannya;
Saya belum siap melakukannya;
Itu bukan tanggung jawab kami; dan sebagainya”.