Janji Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk membawa angin demokrasi dan reformasi ke negaranya tak digubris rakyatnya. Mereka kembali turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar dan menuntut tokoh yang sudah tiga dekade memerintah negara itu untuk turun. Bahkan di Suez, sebanyak 1.700 PNS menyatakan mogok untuk waktu yang tak ditentukan hingga Mubarak turun dan bergabung dengan demonstran.Pidato Mubarak tengah malam sebelumnya tak bisa meredam amarah rakyat. Mubarak menyatakan memecat semua menterinya dan berjanji membentuk pemerintahan reformis.Kantor berita Associated Press menyatakan bangunan parlemen dan kabinet telah diblokir oleh militer, mengcegah dikuasai massa. Al Jazeera melaporkan dari Kairo kota ini tampak seperti zone perang sejak sabtu pagi.Tank telah berpatroli di jalan-jalan ibukota sejak pagi. Pernyataan dari angkatan bersenjata Mesir diserukan berulang-ulang, meminta warga untuk menghormati jam malam dan menghindari berkumpul dalam kelompok besar.
Jumlah korban tewas dalam protes itu dilaporkan terus bertambah, sedikitnya nya 23 korban tewas dikonfirmasi di Alexandria, dan 27 orang di Suez, dan 22 di di Kairo.Lebih dari 1.000 juga terluka dalam protes kekerasan hari Jumat, yang terjadi di Kairo dan Suez, di samping Alexandria. Protes berlanjut sepanjang malam, dengan demonstran menentang jam malam malam.

Konflik geopolitik Mesir yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir diperkirakan akan menjadi pemicu utama kenaikan harga minyak mentah dunia. Dengan demikian, maka Indonesian Crude Price (ICP) untuk Februari pun diperkirakan akan semakin melambung.
Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, faktor geopolitik di wilayah Mesir dikhawatirkan akan mempengaruhi perkembangan politik di Timur Tengah sehingga mengganggu suplai minyak mentah di kawasan tersebut sehingga diperkirakan dapat memperkuat harga minyak mentah Februari 2011.Demikian keterangan dari Tim Harga Minyak Indonesia sebagaimana dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, Selasa (8/2/2011).Selain faktor Mesir, hal lain yang diperkirakan dapat memperkuat harga minyak mentah di pasar internasional adalah ekonomi dunia yang terus tumbuh pada tahun 2011 pada kisaran 3,6-3,8 persen. Ini ditopang oleh penerapan stimulus perekonomian di beberapa negara dan pertumbuhan ekonomi tinggi negara Non-OECD.Sementara faktor-faktor diperkirakan dapat semakin melambungkan harga minyak dunia, ada sejumlah faktor lain yang justru dapat memperlemah harga minyak diantaranya Pemerintah China diperkirakan akan mengendalikan tingkat inflasi dan menahan pertumbuhan ekonominya yang dinilai terlalu cepat dengan menaikkan tingkat suku bunga pada awal Februari 2011."Selain itu, rencana Arab Saudi yang akan meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan minyak dunia, juga dapat memperlemah harga minyak," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia yang terus melambung pada awal tahun ini membuat ICP untuk Januari telah menembus USD97,09 per barel, padahal dalam asumsi makro APBN 2011 ICP ditetapkan berada di posisi USD80 per barel.

Sumber : republika.co.id , detik.com